Sebagai ciptaan Dzat Yang Mahaindah, manusia cenderung untuk menciptakan dan menikmati keindahan itu dengan berkesenian. Baik itu dengan musik, lukisan maupun sastra. Al-Qur’an adalah contoh konkrit betapa indah bahasanya. Meskipun Qur’an bukan buku sastra, tetapi seni sastra yang digunakannya memberikan rangkaian kata yang sangat indah sekaligus makna yang mendalam dan pesan yang membuat rasa dan rasio terpuaskan.

Saya suka menggambar/melukis dan pernah beberapa kali mengalami kebingungan dalam diri tentang larangan menggambar benda hidup. Ada beberapa hadist yang mengkritik gambar (khususnya gambar yang kelihatan seronok dan bukan semua jenis gambar). Tetapi Al-Qur’an tidak pernah menyinggung masalah ini secara langsung. Umat islam sendiri ada yang dengan keras menolak semua gambar dan ada yang membolehkan namun dengan kriteria tertentu. Hingga sekarang kita belum memiliki konsep yang mapan dalam bidang ini yang dapat merumuskan batasan nilai keindahan sesuai ajaran islam, untuk seni apapun.

Sebaiknya, sejauh perbedaan itu menyangkut hal-hal yang partikular, seperti soal seni musik dan gambar, tidak perlu diperuncing sehingga memasung kreativitas berkesenian. Sebaliknya, para pelaku seni pun perlu memahami bahwa seni apapun yang dipilih dan dikembangkan tidak bisa hanya dilihat dari segi keindahan belaka. Itu artinya ia tidak boleh menurunkan harkat martabat manusia, tidak mengakibatkan kemaksiatan kepada Allah dan tidak menimbulkan mudharat (kerusakan/dampak negatif) di masyarakat.

“Sesungguhnya Allah itu Mahaindah (Al-Jamiil) dan menyukai keindahan” Itulah hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Tirmidzi dan Ath Thabarani.

Semoga dengan berkesenian akan memberikan kesegaran pada peradaban agar lebih imajinatif dan kreatif.

1 comment:

Qim Karna said...

seni sebenarnya sudah menjadi pemikiran beberapa pemikir muslim klasik seperti ibnu haytam, al ghaali, ibnu rusydi, dan juga beberapa pemikir muslim modern spt suami/istri al faruqi, syed hossein nasr, syed naquib al attas, dan juga beberapa penulis dari Indonesia (maaf, lupa namanya), begitu pula perhatian dari orang barat seperti titus burckhardt, oleg grabar, oliver leeman dll, menuangkan pemikiran mereka ttg seni islam dan teoretisasinya.

Seni bermakna 'halus' artinya kegiatan seni adalah kegiatan yang menghaluskan perasaan. Inti dari seni islami adalah diperuntukkan bagi tujuan tauhid tidak berbeda dengan tujuan hidup dan ibadah manusia yang ingin mendapatkan yang terbaik di akhirat nanti.

Bagi saya pribadi menggambar sendiri adalah sebuah bentuk dzikir alternatif. Namun bukan berarti menggambar dapat menggantikan ibadah dzikir. Secara pribadi saya bukan pendukung ide berdakwah melalui seni (musik, film, lukis, dll), nilai-nilai islami dapat menjadi dakwah dalam kegiatan seni, tetapi seni dan kegiatan berkesenian tidak dapat menggantikan ibadah (formal) maupun kegiatan dakwah itu sendiri.

Setiap manusia diberikan beragam bakat yang berbeda satu sama lain. Dan bagi kita yang mendapatkan talenta di bidang seni, menggunakan bakat itu di jalan yang diridhai Allah adalah 'adab' kita sebagai manusia sebagai hamba Allah terhadap karunia dan anugerah ketrampilan yang telah diberikan sang Khaliq pada kita.
Menyia-nyiakan bakat dengan tidak mengasahnya adalah berarti pula mengabaikan apa yang telah Allah berikan pada kita.
Menggunakannya untuk tujuan-tujuan yang diluar dari memuliakan asma-Nya juga adalah berarti menyia-nyiakan berkah-Nya.
Apalagi menyalahgunakan seni untuk nafsu, amarah, pelarian, dan melalaikan diri dari tanggung jawab sebagai manusia, juga adalah tujuan-tujuan yang tidak diridhai oleh Allah.
Yang dicintai oleh Allah adalah keindahan, bukan seni-nya. Karena itu filsafat keindahan (estetika) dalam Islam adalah pencarian terhadap seni yang dicintai oleh Allah.
Puncak dari seni manusia adalah suara manusia itu sendiri, baik suara dari fisik maupun suara dari batin. Karena itu Al Quran diperintahkan untuk dibaca dengan indah, bukan dinyanyikan, tidak pula diiringi musik. Bersyukurlah bagi mereka yang mempunyai suara yang merdu sehingga mampu membaca Quran dengan indah.